Media Desa Ketapang – Untuk menjamin keamanan dan kualitas operasionalnya, diperlukan pemeriksaan dan perawatan secara rutin.
Tidak hanya sarana, prasarana kereta api juga menjadi fokus pemeriksaan ini.
Prasarana yang diperiksa oleh KAI mencakup jalan rel, jembatan, terowongan, peralatan persinyalan, peralatan telekomunikasi, dan instalasi listrik.
Stasiun, beserta instalasi pendukung dan peronnya, juga rutin diperiksa.
Di daerah operasi tertentu, seperti Daop 1 Jakarta dan Daop 6 Yogyakarta, pemeriksaan listrik aliran atas (LAA) menjadi bagian dari rutinitas.
Pemeriksaan dan perawatan prasarana ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik secara langsung dengan berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan khusus.
Bagi masyarakat mungkin pernah melihat sebuah mobil yang berjalan di atas rel kereta api.
Ternyata, mobil tersebut adalah kendaraan yang dimodifikasi khusus untuk kepentingan pemeriksaan jalur.
Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus, menjelaskan bahwa mobil tersebut telah dimodifikasi agar dapat berjalan di atas rel dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan jalur.
“Dengan kemampuannya berjalan di atas rel, kendaraan ini memungkinkan petugas untuk mencapai lokasi-lokasi tertentu dengan lebih cepat dan efisien,” jelas Joni.
Joni, menambahkan bahwa mobil tersebut dikenal sebagai “lori” yang merupakan kendaraan khusus yang digunakan oleh petugas KAI dalam memeriksa jalur kereta api.
Ada berbagai jenis lori yang dipakai KAI, seperti lori kereta, lori motor, dan lori mobil yang telah dimodifikasi.
Setiap jenis lori memiliki fungsi dan peran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan pemeriksaan.
Kendaraan ini memainkan peran penting dalam memastikan keamanan prasarana jalur kereta api untuk perjalanan yang aman dan lancar.
Melalui pemeriksaan rutin, petugas dapat mendeteksi dini dan mengatasi potensi kerusakan atau kecacatan pada jalur kereta.
Pemeriksaan lintas juga dilakukan dengan lebih rinci dengan melibatkan Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ).
PPJ berjalan kaki di atas rel, memeriksa dengan cermat kondisi jalur kereta untuk memastikan keamanananya.
Selain PPJ, manajemen KAI, mulai dari jabatan tertinggi seperti direksi, kepala daerah operasi/regional, dan para manajer dari berbagai unit, juga rutin melakukan pengecekan lintas dengan berjalan kaki.
“Program cek lintas jalur rel kereta api dengan berjalan kaki tersebut merupakan program rutin dan dilakukan setiap minggu dengan rute yang berbeda-beda untuk memastikan keamanan jalur kereta api di wilayah setempat,” kata Joni.
Menurutnya, fokus utama dari pemeriksaan lintas jalan kaki adalah mengecek kondisi rel, wesel (alat pemindah jalur), persinyalan, kondisi jembatan, terowongan, dan aset yang dimiliki oleh KAI.
Kemudian, manajemen KAI juga meninjau fasilitas stasiun untuk memastikan standar pelayanan terpenuhi.
Interaksi dengan penumpang dan penerimaan kritik serta saran turut diperhatikan untuk meningkatkan pelayanan.
Pihak manajemen juga melakukan pengujian pemahaman tentang peraturan perjalanan kereta api kepada petugas penjaga pelintasan dan juga pengatur perjalanan kereta api yang ada di stasiun.
Selain itu, pihak manajemen juga memberikan bantuan kepada petugas yang di lintas sebagai apresiasi dan dapat menambah semangat dalam berdinas.
“Kami juga melakukan sosialisasi kepada warga yang tinggal di dekat rel kereta, untuk tidak melakukan aktivitas atau menaruh barang di sekitar jalur rel kereta karena hal tersebut dapat membahayakan perjalanan kereta api dan keselamatan masyarakat yang bersangkutan,” tuturnya.
KAI berkomitmen untuk selalu siap dan melaksanakan perawatan serta perbaikan jalur, sehingga perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI tetap lancar dan aman.
Salah satu upaya yang diambil adalah dengan turun langsungnya manajemen KAI dalam melakukan pemeriksaan lintas jalan kaki.
“Hal ini dilakukan oleh manajemen KAI agar lebih detail dan apabila ada temuan bisa langsung segera ditangani. Tidak hanya itu, dengan turun langsung melakukan pemeriksaan lintas jalan kaki, manajemen KAI dapat mendengarkan langsung kondisi dari pegawai yang berada di lintas serta sehingga kedekatan antara manajemen KAI dan pegawai di lintas semakin erat terjalin,” pungkas Joni. ( KAI / BUMN )